Mengapa Garam Ditaburkan di Jalan Saat Musim Salju?
Selasa, 26 November 2024 22:15 WIB

Di negara-negara dengan iklim subtropis, musim salju menjadi waktu di mana suhu udara sangat rendah, memaksa orang mengenakan pakaian tebal untuk melawan udara dingin. Meski begitu, musim ini menawarkan berbagai momen menyenangkan, seperti bermain bola salju, menikmati cokelat panas, atau bersantai di bawah pemanas sambil menonton acara favorit. 

Namun, salah satu pemandangan umum di musim ini adalah orang-orang yang menaburkan garam di jalan, trotoar, atau teras rumah mereka. Aktivitas ini bertujuan untuk mencegah pembentukan es yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.


Peran Garam dalam Mencegah Pembentukan Es

Garam yang ditaburkan pada dasarnya adalah garam dapur biasa, tetapi dalam bentuk yang tidak dimurnikan, sehingga warnanya lebih gelap atau sedikit kotor. Garam digunakan karena dapat menurunkan titik beku air. Air biasanya membeku pada suhu 0°C, tetapi ketika garam ditambahkan, titik beku ini turun hingga -9,4°C. Akibatnya, es lebih sulit terbentuk di jalanan yang sudah ditaburi garam.

Proses ini, yang disebut depresi titik beku, bekerja lebih efektif jika garam dicampur dengan air, sehingga beberapa kota memilih menggunakan larutan garam daripada garam batu. Kadang-kadang pasir juga ditambahkan, tetapi pasir hanya meningkatkan traksi dan tidak mencairkan salju, menjadikan garam lebih unggul dalam mencegah jalanan licin.


Dampak Negatif Penggunaan Garam


Meski bermanfaat, penggunaan garam di jalanan juga memiliki dampak buruk bagi lingkungan sebagaimana dilansir dari laman anakbisa.com sebagai berikut ini:


1. Mencemari Tanah dan Air

Ketika garam bercampur dengan air, ia membuat tanah menjadi asin, mengurangi ketersediaan air tawar, dan berdampak buruk pada tanaman serta hewan yang bergantung pada air tersebut. Di beberapa wilayah, kadar klorida di danau dan sungai meningkat akibat penggunaan garam, yang dapat menjadi racun bagi ekosistem.


2. Merusak Infrastruktur

Garam bersifat korosif dan dapat merusak jalan, jembatan, serta komponen kendaraan yang sering terpapar garam.


Alternatif yang Ramah Lingkungan

Karena dampak negatif ini, beberapa pihak telah mengusulkan solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan jus bit atau molase untuk menggantikan garam. Alternatif ini diharapkan dapat menjaga keselamatan jalan tanpa merusak alam dan ekosistem.


Musim salju menawarkan keindahan dan kebahagiaan, terutama untuk berkumpul bersama keluarga. Meski salju dapat membuat jalanan licin, penaburan garam menjadi solusi umum untuk mencegah kecelakaan.

Namun, demi keberlanjutan lingkungan, penting untuk mencari metode lain yang lebih aman bagi alam. Dengan begitu, musim salju tetap bisa dinikmati tanpa mengorbankan keseimbangan ekosistem.

.

Share :