Tidak banyak yang mengetahui alasan pasti mengapa posisi setir mobil berbeda di setiap negara. Beberapa negara seperti Indonesia, Inggris, Jepang, Australia, dan Singapura menempatkan setir mobil di sebelah kanan. Sementara itu, negara-negara lain seperti Amerika Serikat, China, Italia, dan Belanda memiliki posisi setir di sebelah kiri.


Mengapa hal ini terjadi? Berikut penjelasan singkat dilansir dari laman maxxis.id yang dirangkum dari berbagai sumber.


Sejarah Setir Kanan

Pada zaman dahulu, para ksatria Kerajaan Inggris biasa mengendarai kereta perang sambil memegang pedang di tangan kanan untuk bertarung. Posisi tangan kanan mempermudah mereka dalam pertempuran, sehingga kebiasaan ini kemudian mempengaruhi penempatan setir di sebelah kanan. Negara-negara Asia Tenggara yang pernah dijajah Inggris juga mengadopsi posisi setir ini.

Bagaimana dengan Indonesia? Meskipun dijajah Belanda, bukan Inggris, selama 350 tahun, posisi setir di Indonesia tetap berada di sebelah kanan. Ini karena saat Belanda menjajah Indonesia, posisi setir di Belanda juga berada di kanan, sebelum berubah setelah kekalahannya oleh Prancis.


Sejarah Setir Kiri

Di akhir 1700-an, para kusir di Prancis dan Amerika menggunakan gerobak yang ditarik kuda untuk mengangkut hasil pertanian. Karena gerobak tersebut tidak memiliki tempat duduk untuk pengemudi, kusir duduk di sisi kiri gerobak untuk mempermudah mencambuk kuda. Selain itu, posisi ini membuat mereka bisa memastikan bahwa kendaraan lain tidak terlindas roda gerobak. Oleh karena itu, posisi setir di negara-negara ini akhirnya ditempatkan di sebelah kiri.

Selain faktor sejarah, perbedaan posisi setir mobil di setiap negara juga dipengaruhi oleh standar lalu lintas yang diterapkan. Negara yang menerapkan jalur lalu lintas di kanan (right-driving countries) biasanya memiliki setir mobil di kiri. Sebaliknya, negara dengan jalur lalu lintas di kiri (left-driving countries) akan menempatkan setir di sebelah kanan.





Ilustrasi Setir Mobil (Foto: Freepik).